Mau Kulit Halus dan Awet Muda? Suntik Vitamin C aja...

Senin, 23 Februari 2009


Mau Kulit Halus dan Awet Muda? Suntik Vitamin C aja...
(Majalah Online) - Selain melalui oral, vitamin C juga bisa dikonsumsi lewat jarum suntik. Asupan melalui injeksi ini lebih efektif dan segera terasa khasiatnya karena zat-zatnya langsung masuk ke peredaran darah. Kondisi kesehatan akan segera pulih dan kulit pun tampak lebih cerah berseri. Gangguan sariawan kerap membuat aktivitas Ratna berantakan.

Selama sakit ia jadi sedikit bicara dan tak doyan makan. Konsumsi vitamin C dosis tinggi sudah dicobanya, tapi malah membangkitkan masalah pada lambung. Namun, setelah mendapat suntikan vitamin C, keluhannya hilang. Lebih dari itu, ia merasakan kulitnya jadi lebih halus dan cerah. Jerawat yang biasanya mengganggu kini tak muncul lagi.

Cerita serupa sering dijumpai di ruang praktik Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, spesialis penyakit kulit dan kelamin dari FK Universitas Indonesia, Jakarta. “Ada saja pasien yang pertama datang langsung minta suntik vitamin. Namun, setelah dijelaskan kegunaannya dia mengerti. Kalau mau suntik vitamin C memang sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Jangan sekadar ikut-ikutan," kata Dr. Tina.

Raja Vitamin

Kondisi kekurangan gizi dan mineral dalam tubuh, salah satunya vitamin C, pada dasarnya berawal dari pola makan yang buruk. Apalagi saat ini kesibukan banyak orang, terutama di kota besar, bertambah tinggi. Belum lagi radikal bebas berupa polusi dari asap kendaraan bermotor dan rokok, serta lainnya, makin bertebaran. Semua itu membuat tubuh rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan. Daya tahan gampang menurun dan serangan radikal bebas membuat sel-sel tubuh mudah rusak dan tak mampu berfungsi dengan baik. Salah satu akibat dari proses kerusakan secara cepat itu adalah penuaan kulit lebih dini.

Vitamin C sering disebut sebagai “rajanya vitamin”. Itu karena vitamin C memang memiliki banyak manfaat. Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin C juga berperan dalam meningkatkan sistem imun. Vitamin ini juga ikut andil pada kelangsungan berbagai fungsi biokimia tubuh. Contohnya dalam penyerapan zat besi dan menekan histamin (komponen yang terlibat dalam terjadinya reaksi alergi).

Sumber vitamin C secara alami sebetulnya banyak terdapat di sekitar kita. Dari buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, anggur, pisang, apel, stroberi, pepaya, kiwi, dan lainnya. Jenis sayuran seperti tomat, brokoli, bayam, kentang, paprika merah dan hijau, juga berisi vitamin C. Meski demikian, seringkali asupan seseorang akan vitamin C masih kurang dari kebutuhan tubuh sesuai standar kecukupan gizi.

Orang dewasa sebaiknya mengonsumsi vitamin C sedikitnya 60 miligram per hari. Angka ini didasarkan pada jumlah vitamin C yang diperlukan untuk mencegah penyakit kudis secara klinis dan melindungi tubuh dari kudis selama 30 hari. Dosis konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari. Diperkirakan, satu dari lima orang tidak mengonsumsi vitamin C sesuai anjuran.

Perempuan hamil dan ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah tadi. Beberapa orang mengatakan bahwa dosis optimal yang bisa dikonsumsi orang dewasa sebesar 500 miligram sehari.

Ada juga yang berpendapat cukup mengonsumsi 200 miligram sehari. Bagi orang yang tidak hidup dengan stres atau kondisi lain yang tidak sehat, dosis 500 miligram sebenarnya terlalu besar. Angka itu lebih cocok untuk mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, seperti Jakarta.

Hambat Pigmentasi

Dr. Tina menjelaskan bahwa tidak semua orang sadar dan mau mengonsumsi makanan sehat seimbang. Padahal, kebiasaan itu secara tidak langsung menjamin pasokan zat gizi, mineral, dan vitamin dalam tubuh secara memadai. Kondisi itu kemudian memunculkan berbagai pilihan. Bagi mereka yang kurang mendapat asupan vitamin melalui makanan alami, muncul berbagai produk suplemen sebagai jawabannya. Untuk orang yang bermasalah dengan pencernaan atau alergi terhadap makanan tertentu juga disediakan berbagai alternatif pilihan.

Salah satu pilihan itu tersaji dalam bentuk injeksi atau suntikan vitamin. Selain vitamin C, di Indonesia juga dikenal adanya suntik vitamin neurotropika (B kompleks). Namun, lanjut Dr. Tina, yang paling populer di Indonesia adalah suntik vitamin C.

Umumnya vitamin dikonsumsi melalui oral (diminum). Sejak tahun 1940-an sudah dilakukan suntik vitamin C intravena (ke pembuluh darah lengan) untuk mempercepat pemulihan pasien pra dan pasca bedah. Hal ini kemudian terus berkembang. Orang dengan kondisi tertentu, meski tidak menjalani pembedahan, dapat memperoleh suntikan ini. Orang kian tertarik untuk mencoba suntik vitamin C karena sifat antioksidan dari vitamin ini. Sudah dikenal luas bahwa antioksidan adalah senjata ampuh untuk menumpas radikal bebas, si molekul jomblo alias tanpa pasangan, yang hobinya merusak sel-sel sehat dan menyebabkan berbagai penyakit.

Keganasan radikal bebas ini dapat dipengaruhi oleh faktor usia (tua), penyakit, pola makan buruk, polusi udara, sinar ultraviolet. Salah satu masalah yang muncul akibat ulah radikal bebas adalah terjadinya kerusakan kulit. Selain tampak kusam dan berkerut, kulit juga jadi cepat tua dan muncul flek-flek hitam.

“Suntik vitamin C, selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan, juga akan membuat kulit tampak lebih cantik dan awet muda,” papar Dr. Tina. Hal ini berkaitan dengan cara kerja vitamin ini, yakni antara lain menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Jika kulit sering terpapar sinar matahari, enzim ini akan cepat terangsang untuk membentuk pigmen. Bila proses pigmentasi itu dihambat, otomatis kulit jadi bersih dan cerah.

Melalui Pemeriksaan
Selanjutnya Dr. Tina menyatakan, suntik vitamin C dianggap lebih efektif dalam mencapai sasaran karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan kadar vitamin yang mudah larut dalam air ini hilang selama proses metabolisme, juga bisa dikurangi.

Asam askorbat dalam vitamin C memang besar khasiatnya bagi tubuh dan kulit. Namun, ia bakal mudah lenyap dalam proses metabolisme bila dikonsumsi secara oral. Itu menjadi salah satu pendorong gagasan dan minat dalam memperoleh asupan vitamin C lewat cara yang lebih praktis. Merujuk pengalaman di ruang praktik, mereka yang memanfaatkan suntik vitamin ini kebanyakan perempuan berusia 20 sampai 40 tahun. Mereka merasa perlu suntik vitamin C karena bermasalah dengan tukak lambung (maag) bila mengonsumsi vitamin secara oral.

Konsumen lain menginginkan lebih bugar dengan segera. Ada yang beralasan karena akan menikah, melakukan perjalanan ke luar negeri atau pergi haji, atau sedang menghadapi pekerjaan yang menuntut daya tahan tubuh tinggi. Meski relatif aman, proses pemberian suntik vitamin C tidak boleh sembarangan. Selain harus dilakukan oleh dokter ahli, juga harus melalui proses screening atau pemeriksaan medis dan wawancara.

“Hal ini harus dilakukan untuk menekan risiko efek samping, sekaligus demi mendapatkan manfaat secara maksimal. Sejauh ini tidak ada efek samping yang serius. Tapi, seseorang harus dipastikan tidak alergi jenis vitamin tertentu, terutama vitamin C, dan tidak memiliki masalah dengan sistem metabolisme, seperti gangguan fungsi ginjal,’’ katanya mengingatkan.

Ia juga menegaskan, suntikan ini bisa menjadi salah satu alternatif memasok vitamin C ke dalam tubuh. Namun, pengguna suntikan vitamin C juga harus tetap menjalankan pola makan sehat seimbang, termasuk menjaga asupan vitamin C alami dari sumber makanan terbaik. Kunci mendapatkan kecukupan vitamin C secara ideal adalah mengonsumsinya lebih sering agar vitamin ini bertahan lebih lama di dalam tubuh. Asupan dalam jumlah kecil beberapa kali sehari, terbukti lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan tubuh.

Bikin Cerah, Bukan Putih

Vitamin C berjasa bagi kulit lewat dua cara utama. Ia bertindak sebagai antioksidan dan membantu pembentukan kolagen. Sebagai antioksidan, vitamin C membentuk dan memperbaiki jaringan kulit rusak akibat radikal bebas. Cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. “Pada kulit, oksidan menimbulkan kerusakan dan proses penuaan. Akibatnya, kulit cepat keriput,” kata Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, staf pengajar di FKUI ini.

Fungsi utama vitamin C di sini adalah menghambat proses penuaan dini dan menghaluskan kerut. Pasokan vitamin C sebagai antioksidan akan menghambat kerja enzim tirosinase, yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit. Meski pembentukan pigmen tetap terjadi, warnanya lebih pucat. Karena itu, kulit akan tampak lebih putih.

Di dalam tubuh, antioksidan dibentuk lewat kerja sama vitamin A, C, E, mineral selenium, dan glutation. Vitamin A meningkatkan kerja sel darah merah hingga bisa mengobati infeksi dan luka pada jaringan tubuh. Vitamin E melindungi sel dari radikal bebas untuk memperbaiki struktur DNA yang dirusak. Selenium, bersama vitamin E, membantu menjaga kesehatan kulit, juga rambut dan mata. Glutation membersihkan radikal bebas berbahaya pada makanan berlemak. Vitamin C dan selenium dapat meningkatkan kadar glutation dalam tubuh.

Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino mirip lem pengikat sel. "Zat perekat" ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan ikatan sendi tulang. Kolagen menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga untuk mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai bentuk terbaiknya (hydroxylation). Tugas vitamin C pula untuk menjaga kolagen dari risiko cepat rusak dan lemah.

Menambahkan vitamin C pada biakan sel kulit (fibroblast) secara dramatis akan meningkatkan pelekatan kolagen. Jadi, ketika vitamin C diberikan secara memadai pada sel kulit, ada kesempatan baik untuk mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit. Inilah yang dimaksudkan sebagai peremajaan kulit karena kulit memang tampak lebih muda dan cerah. Orang pun menilainya lebih putih.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal suntik vitamin C, tambah Dr. Tina, orang harus tetap memperhatikan konsumsi makanan dan bergaya hidup sehat, antara lain dengan cara: Menghindari makanan berlemak tinggi, atau yang mengandung zat pengawet, pewarna, dan penyedap rasa. Pola makan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya kerusakan kulit, misalnya jadi berminyak dan timbul bercak.

Meski terasa klasik, kuncinya tetap mengonsumsi makanan secara seimbang. Ingat, kekurangan vitamin atau mineral tertentu bisa menyebabkan kerusakan kulit. Manfaatkan suplemen untuk kulit, termasuk suntik vitamin C, bila benar-benar memerlukan. Membatasi konsumsi alkohol, kopi, dan teh. Bila berlebihan, jenis minuman tersebut dapat mempertinggi keasaman tubuh dan menimbulkan dehidrasi. Hal itu tentu tidak menguntungkan bagi kesehatan. Sebaiknya setiap hari minum air putih atau jus buah, yang berguna untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dan membuat sel kulit tetap sehat.

Minumlah 8-10 gelas (2-2,5 liter) air putih dalam sehari. Banyak orang baru minum bila haus. Padahal, haus bukan satu-satunya tanda tubuh perlu air. Kuah sayur atau jus jangan dimasukkan sebagai konsumsi minuman. Jumlah itu perlu ditambah jika seseorang banyak berolahraga atau berada di daerah beriklim panas. Bila terus-menerus kurang mengonsumsi air putih, kulit menjadi pucat, layu, dan tidak segar. Cara termudah adalah meneguk segelas air putih begitu bangun pagi, lanjutkan secara teratur sepanjang hari dan segelas lagi sebelum tidur.

Jangan lupa beristirahat yang cukup dan mengendalikan stres. Perasaan tenang dan rileks akan membantu memperlambat proses penuaan.***

-------------------------------------------
by: Lalang Ken Handita
Source: Artikel Kompas

===================================
Peel Away Ads - For New Unique Non-Annoying Internet Advertising

Would you like to get rid of those tired old Pop Ups and still present an even more enticing ad on your website? Something that does not interfere with your viewer but yet clearly present your ad. If so, then you may be interested in trying Peel Away Ads. Peel away ads is a small and simple software script that allows you to place a very unique ad on any webpage. The ad stays hidden in the background until your viewer moves his mouse over a click here area. You ad then becomes viewable to present your message and soon as the mouse is moved again it disappears.

Peel Away Ads is an approach that both you and your viewer will really appreciate. In fact both of you will wonder why it took so long for someone to think of this type of presenting an ad.

You full webpage is available for regular information with your ad resting behind and out of everyone's way until the mouse is moved over the hot spot. It is completely non-annoying, not at all like those non forgiving Pop Ups, and at the same time it is irrestible to your viewers.

How many messages can you think of that you would like for your viewers to see? And at the same time let it be the viewers choice knowing full well that very few viewers will be able to resist taking a look. You really need to see it in order to get a true picture of the possibilities. The Peel Away Ads program can be purchased through Click Bank and qualifies for a full 8 weeks money back guarantee. Give it a try without any risk at all.***

--------------------------------------------
By: Keggy Ambrose

0 komentar:

Posting Komentar

 
◄Design by Pocket